Bunga Putih

Hamparan pasir putih tidak pernah seindah itu Deburan ombak tidak pernah sesyahdu itu Senja merah tidak pernah semerekah itu Namun, air mata ini menitik bukan karena itu Perpisahan selalu menyesakkan dada. Bungaku gugur layu, Bunda Jatuh terlunglai jumat lalu Bunga putih yang semerbak itu Kutemukan di antara kerumunan ilalang Saat ikut berpendar bersama kunang-kunang Menghiasi … More Bunga Putih

Dalam Sunyi

Kunikmati lagumu Dalam sunyi Dalam bisik sayup Yang dikatakan angin Kepada dedaunan Yang membuatnya Gontai berjatuhan Kunikmati nadamu Dalam sunyi Dalam petik gitar Merambatkan gelombang Berpadu huru hara Langkah kaki Kunikmati puisimu Dalam sunyi Dalam desir nadi Yang teraliri Detak-detak kehidupan Yang membuatku tuli Kunikmati kamu Dalam sunyi Saat bumi berputar Dalam sunyi Saat bintang … More Dalam Sunyi

What Do You See?

I saw a prisoner I saw a sinner Trapped under a frozen lake   I saw bottomlessness Of dark Unsolved maze   When wave was crashing down her feet I saw her sitting by the sand and drown Drenched in saltwater   I saw tears Reflected by the sunlight By the window pane   ‘What … More What Do You See?

Negeri di Atas Awan

It’s a recycled poem that I wrote in 2012. Mereka bilang ada negri diatas awan. Tempat para bidadari terbang dengan selendangnya  berkibar. Mengibas warna menghambur rona. Memesona perjaka muda yang hatinya dilanda duka kala rindu menggoda. Sang surya lelah mengantuk tergelincir, terduduk, jatuh dari ufuk. Sambil membungkuk memungut pendar hingga nanti lama-lama pudar. Terkikik, sang … More Negeri di Atas Awan

Tangga Melodi

“ting, ting, ting, ting.” Denting piano membawaku ke tangga itu. Aku menapaki undakan anak tangga satu per satu. Tidak tahu dimana ujungnya Semakin tinggi, angin bermain dengan rambutku, meniupi kain bajuku. Kuhela napasku dalam. Aromanya terasa manis, kedai gulali di pasar malam. Hingga kupejamkan mata dan kudengar gaduh kepak sayap, cuit dan koak. Begitu ramai. … More Tangga Melodi

Dan Akupun Melayang

Tatapanmu begitu lekat, begitu khusyuk, menusuk, membuatku takut tenggelam dalam lautan semu yang membara di wajahku. ‘Cantik’ katamu. Dan akupun melayang. Tatapanmu itu aku mau. Hujan merah jambu berjatuhan di pangkuanku. Desir angin menyibakkan sayap-sayapku. Tunggu, bukan desir tapi deru. Tunggu, mana sayapku?

Bukan Inginku

Di saat setiap dering telefon membuatmu bertanya-tanya apakah aku masih hidup? Sungguh hatiku pedih Kesalahanku waktu itu Tidak hanya membekas padaku, tapi padamu juga Sungguh hatiku pedih Tetapi yakinlah, aku selalu bersyukur kau bersedia menanggung pedih ini bersama Denganmu, aku percaya, semua akan baik-baik saja Kau tahu sendiri Tidak mungkin aku selalu di sisimu Kau … More Bukan Inginku

Dalam Semi

Kau berada dalam semi, Bersama semilir angin yang menerbangkan kelopak bunga. Kamu membalikkan lembar-lembar buku, Berbisik di belakang leherku, Mengguratkan senyum yang hanya terlihat untukku. Di sini, Kumenantimu dalam semi, Dan kamu, tiada lagi di sisi.   – Dessy Farhany